Saturday, November 28, 2015

lakar-lakar semalam



sini
mari oh mari
lakar-lakar semalam basahan hujan panas
masih ada tompok2 warnanya
masih kekal tampak figura
kau dan aku
marilah tengok
betapa hodohnya kita
    aku perlu teman untuk gelakkan




seremban 28 november 2015

Tuesday, November 17, 2015

aku saorang



aku menunggu
berteman degup-degup laju jantung
melihat keresahan burung-burung terbang
mana mungkin ia faham?

aku kais-kais kenangan
satu persatu aku satukan
cebis-cebis koyak yang kita reka
apa mungkin menjadi gambar?

datanglah sini
aku saorang.



seremban. 17 november 2015.

sisa-sisa rindu



kita adalah sisa-sisa rindu:
   yang jelas kekaburan
bertemu di atas kata-kata janji
berpeluk pada harapan

kita adalah sisa-sisa rindu;
    yang sungguh terpalit duka
guris selumbar soretan awan
memandang kuburan sunyi

kita adalah sisa-sisa rindu:
    yang sakit tiada ubat
batuk kita kahak cinta
bersin kita hingus cinta

oh kita;
    betapa kita hanya sisa-sisa



seremban, 10.56 malam, 17 november 2015

Thursday, November 12, 2015

kita adalah bendera





kita adalah bendera dan dunia hanya angin
   menanti gah tiupan sepoi-sepoi bahasa
   menunggu penghargaan orang-orang bermaruah
   mereka berkata; itulah itu aku sayang itu
   mari ku gunting  aku jadikan baju
   mari kudabik dan aku siulkan
      irama-irama cinta bersama... mari!

Dan angin tak kunjung tiba?



Seremban, 9.44pm. 12 November 2015
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...